Sejak semalam tubuh Zahira terasa menggigil disertai mual setelah dia salat Subuh tadi. Alhasil pagi ini Zahira hanya tiduran tanpa melakukan apapun aktivitas paginya termasuk jalan-jalan pagi dan memasak. Arkan yang juga tidak bisa melakukan banyak aktivitas hanya bisa menemani Zahira yang meringkuk di dalam selimut tebal mencari kehangatan. “Mas, tolong telfon bi Nur aja biar kesini aku beneran nggak kuat.” “Aku sudah telfon tadi kayaknya masih di jalan. Kamu istirahat aja nanti kalau sudah agak siang ke dokter.” “Aku cuma meriang biasa gara-gara kehujanan kemarin paling nanti sembuh.” “Kamu harus ke dokter soalnya aku curiga sesuatu.” Zahira berdecak kesal karena Arkan selalu menganggapnya hamil setiap dia merasa tidak enak badan disertai mual padahal setelah di periksa rahi