51

1082 Kata

Sepanjang perjalanan Arkan terus memikirkan tentang kejadian tadi. Meski darah yang berlumuran di boneka itu darah hewan tapi tetap saja dia takut setengah mati karena itu sudah termasuk ancaman untuknya dan keluarga terutama anak yang masih dalam kandungan Zahira. Dia harus melaporkan ini pada Papanya dan mencari pelaku agar masalah tidak berbuntut panjang apalagi sampai membahayakan Zahira dan janjin dalam kandungannya. “Mas, jangan ngebut.” Ini sudah kesekian kalinya Zahira memperingatinya namun dia seperti tidak peduli dan terus melaju dengan cepat menuju rumah orang tuanya. “Jangan banyak bicara, kamu pegangan aja yang kuat.” “Aku takut, kamu terlalu ngebut.” Akhirnya Arkan sedikit mengurangi kecepatan mobil karena rumah orang tuanya sudah tidak jauh lagi. Dan sesampainya di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN