“Mas Arkan ….” Arkan langsung membuka matanya lebar saat mendengar suara Zahira memanggil namanya. “Anak kita baik-baik aja, kan?” Tanyanya dengan suara parau. Kondisinya masih sangat lemah dan tidak bisa banyak bergerak. “Saya panggilkan dokter dulu, kamu jangan banyak bergerak.” Arkan memencet tombol yang ada di atas brankar Zahira untuk memanggil dokter yang tadi menangani Zahira. Tak lama kemudian dokter dan perawat datang memeriksa kondisi Zahira yang baru saja sadar. “Kondisi ibu baik-baik saja tinggal masa pemulihan saja,” ucap dokter setelah memeriksa kondisi Zahira. “Dokter, kehamilan saya tidak terganggu kan? tadi sebelum saya pingsan perut saya sakit sekali.” Tak ada yang menjawab pertanyaan Zahira termasuk sang dokter. “Tolong jawab dokter!” “Maaf, bu, janin y