Malam semakin larut tapi pengunjung di bukit bintang masih terus berdatangan mulai dari muda-mudi yang sedang kasmaran sampai orang tua yanh sedang menghabiskan waktu beraama keluarga. Tak heran, karena bukit bintang ini sudah terkenal samlai daerah-daerah luar kota karena pesonanya yang memukau saat malam hari. Zahira merasa bersyukur malam ini dia masih diberi kesehatan dan bisa menikmati ciptaan Sang Pencipta dengan orang terkasih. Sambil menikmati nasi bakar dan sate-satean sesekali Zahira melihat ke arah Arkan yang sedang mengajak Alma jalan-jalan di sekitar tempat duduknya karena dia mulai menangis setelah terbangun dari tidurnya. Seperti biasanya, setiap makan di luar mereka harus makan bergantian. Baru setelah Zahira selesai makan, dia bergantian dengan suaminya. "Ayo sini,