Beri aku waktu, sepertinya aku harus mengubah tujuanku. Bukan karenamu, karena ini tentang masa depan dan menyangkut seumur hidupku. Betul bahwa aku yang terburu-buru, tetapi tidak apa-apa, kan, kalau aku juga yang memintamu menunggu? . . "Aku mau menikah." Uhuk! Itu yang batuk adalah Zinia. Sekalinya Tania datang ke rumah orang tua dan bilang mau menginap, lalu saat makan malam bersama, katanya mau menikah. Papa meletakkan sendok di piring. Memusatkan fokus ke arah si bungsu. "Siapa calonnya, Tan?" "Mars." Zinia meneguk air minum yang diberikan oleh suami. Putranya sampai bertanya, "Mama oke?" Tak pedulikan itu, Tania kembali bersuara. "Besok dia mau ke rumah katanya, ketemu Papa dan Mama." "Sayang, kita bicarakan lagi setelah makan, ya?" respons mama. Tania mengangguk. Cely