Masing-masing memiliki luka dengan takaran yang berbeda. . . [Mars .... Ini aku.] [Zinia.] Yang frustrasi dengan keadaannya. Hari di mana seharusnya dia pergi ke dokter kandungan bersama suami, lelaki itu bilang tak bisa mengantar sebab ada pertemuan penting dengan rekan kerja di ibu kota—mumpung sedang 'pulang'. Namun, nyatanya tidak demikian. Zinia memergoki sendiri suaminya bersama wanita yang dia taksir istri pertama gerangan, dulu Zinia kira itu selingkuhan sang suami. Betapa gilanya hidup yang dia alami semenjak mengambil keputusan dengan ceroboh. Dulu dia pikir tak akan menyesal mengambil jalan itu, di mana melepas Mars karena seharusnya memang tidak bersama—Mars milik Tania, mestinya. Zinia mencuri. Digentayangi rasa bersalah apalagi kepada adik sendiri sungguh tak menye