Tuhan ... aku mencintai mereka. Dua wanitaku yang sangat berharga. . . "Pindah, yuk?" Tania menggigit bibir bagian dalamnya, merasakan sapuan jemari di dalam piama tidur bagian atas, tangan Mars sedang mengusap-usap dan ... terlalu tabu untuk dijelaskan. "Pindah ke mana?" Yang Tania cekal lengan nakal itu untuk sejenak, lalu kini dia lepaskan, berikutnya ubah posisi jadi menghadap suami, sontak Cely dipunggungi. Dilihatnya jelas raut wajah Mars. Mupeng abis! Tania lagi-lagi merasakan sapuan jemari lelaki itu di tubuhnya, kali ini area belakang bin bawah punggung, melewati pinggang. Tahu, kan? "Kamar mandi." Mars membisik, hendak meraih bibir Tania dengan bibirnya, tetapi mulut Mars malah ditahan oleh telapak tangan mami Cely. Sontak saja Mars mengecup-ngecup telapak tangan tersebut.