Aku sudah nyaris lupa, bahkan malam ini tidurku penuh dengan senyum beserta angan bahagia, tetapi rupanya itu semua semu, ya? . . "Mami lama, ya, Tante?" Cely sedang makan sore bersama kakak sepupu yang masih disuapi, sedangkan dia tidak. Cely hanya diambilkan nasi beserta jajaran lauknya oleh nenek, lalu makan sendiri walau berantakan, nasinya banyak yang jatuh di dekat piring. Maklum, anak-anak. Zinia menatap sang ponakan. "Sebentar lagi pulang mungkin. Sabar, ya?" "Lama." Cely mengambil air minum, lalu meneguknya. Agak tidak bersemangat. "Ya, tadi Cely diajak sama mami nggak mau," komentar nenek. "Coalnya kata mami juga cebental. Cely, kan, tadi macih pengin main cama Kak Lio." Eh, Kak Rionya bobok siang. Terus Cely diajak bobok siang juga, tetapi rasanya sulit terpejam, alhasi