Sepuluh menit kemudian setelah Tristan keluar dari tempat parkir, barulah Joanna berjalan keluar dari tempat parkir menuju ke ruang kerjanya. “Bahkan di ruangan ini pun sekarang sepi, tak ada siapapun di sini.” Joanna membuka pintu ruang kerjanya, hanya ada udara kosong di sana. “Bisa kering kesepian di sini sendiri.” Joanna lalu menutup pintu ruangan kerjanya kembali. Dia balik haluan menuju ke kantin. Karena menurutnya di sanalah tempat nongkrong paling nyaman saat ini. “Bu, pesan mie kuah satu, sawitnya yang banyak.” Joanna memesan menu sarapan pagi. Mie kuah adalah salah satu makanan favoritnya. Jika duhidangkan tiga porsi sekalipun mie kuah, dia akan langsung menyantapnya sampai habis. Terlebih pagi ini dia belum sarapan tadi karena terburu-buru dan berangkat kepagian. “Ne

