“Mari kita berduet,” ucap wanita yang menahan Tristan. Apakah tidak apa jika aku kembali menambahkan sebuah lagu? Aku khawatir mereka akan keberatan. Tristan mengalihkan pandangan pada rekan lainnya, menunggu mereka memberikan respon. “Ayolah tak masalah. Hanya tambah satu lagu saja,” bukan para lelaki yang bicara, tapi para kaum hawa. Di ruangan itu jumlah wanita lebih banyak daripada jumlah lelaki, maka tentu saja mereka menang suara. “Oke, tak masalah.” Seorang pria akhirnya menjawab. Tristan kemudian kembali melantunkan sebuah lagu, berduet dengan seorang wanita. Namun baru beberapa lirik terdengar, tiga wanita lain ikut maju. “Suaramu memanggil kami untuk bergabung,” ungkap seorang wanita mengagumi suara Tristan secara terang-terangan. Tristan hanya mengulas senyum tipis