Tristan ikut menatap ke arah pintu. Tanpa berucap dia tahu siapa yang datang ke rumahnya. “Sebentar, aku bukakan pintu dulu.” Tristan berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke pintu yang tadi ditutupnya setelah masuk ke rumah, karena hawa dingin di luar. Muncul seorang pria jangkung berkacamata dengan rambut hitam berpomade klimis. Siapa lagi jika bukan Andika. “Tuan, aku datang untuk mengambil mobil seperti yang kau pesan tadi,” kata Andika. Tristan langsung menaruh ujung jari telunjuknya di depan bibirnya, membuat Andika tak berani berucap lagi. “Astaga!” Andika baru sadar, jika ternyata di dalam rumah ada seorang wanita. Untung saja tadi dia tidak bicara dengan nada keras. “Oh, Andika. Akhirnya kau datang. Masuklah.” Tristan malah menarik baunya dan mengajaknya mas

