Setelah agak lama barulah dia melepaskan genggaman tangannya pada jemari tangannya, "Minumlah kopinya, nanti dingin." Ujarnya pada Jonita. Jonita menuruti perintahnya dia segera meminumnya sedikit demi sedikit, sambil menatap wajah pria itu melalui ekor matanya. "Kenapa? Apa kamu khawatir aku memasukkan obat perangsang ke dalam kopimu?" Tanya Jordan dengan seringaian tawa. "Uhkkkk! Byuur!" Jonita tersedak mendengar ucapannya, gadis itu segera meletakkan gelasnya pada meja di depannya. Dia membelalakkan matanya menatap Jordan penuh amarah di sebelahnya. "Kau! Uhmmmm!" Teriakannya terhenti saat pria itu meraih kepalanya, melumat bibirnya dengan lembut. Jonita meremas kedua bahunya, sambil memukuli lengannya. "Hah! Hah! Hah!" Jonita berusaha mengatur nafasnya kembali, ketika Jordan