Yuri sampai di rumah dalam kondisi tubuh yang sudah lelah. Langkah kakinya yang hendak menuju tangga terhenyak lantaran melihat keberadaan sang suami yang duduk sendiri di ruang makan. Yuri melan ludah karena merasa tidak enak hati sebab dia pulang telat dan malah keduluan Erik yang sampai duluan di rumah. Memberanikan diri mendekati pria itu, Yuri menyapa. "Selamat malam, Paman Erik." Erik mendongak, melepaskan perhatian dari ipad di tangan. Menatap Yuri sebentar lalu berdecak. "Jam berapa ini? Kenapa kamu baru pulang?" Nada suara Erik yang berat, membuat Yuri ketakutan. Entah kenapa aura Erik memang menyeramkan sehingga membuat Yuri langsung ciut nyali. "Maaf. Tadi saya lembur." "Lembur? Setiap hari kamu lembur? Memangnya sebanyak apa pekerjaan kamu di kantor?" Rentetan pertanyaan