"Tan, aku ke toilet dulu. Mules perutku." "Kurang banyak kamu makan sambelnya. Bisa-bisanya ambil sambel dua sendok." Yurika nyengir. Gadis itu memang pecinta sambal. Dan karena menunya juga mendukung untuk dimakan dalam kondisi pedas, jadilah Yurika kalap tadi. "Kamu duluan saja nggak papa. Enggak usah nungguin aku," pinta Yuri yang tidak enak hati jika harus meminta Tania menunggunya. "Yakin berani di toilet sendirian?" tanya Tania yang perasaannya tidak enak saja. Setelah mengetahui insiden penguncian Yuri di ruang arsip, Tania yakin sekali bakal ada lagi drama selanjutnya pembulian Yuri. Dan pelakunya siapa? Tania tak perlu berpikir panjang untuk bisa menebaknya. Hanya saja ... karena belum memiliki bukti, Tania memilih bungkam. "Ya sudah. Aku duluan. Kamu jangan lama-lama di toil