"Kamu sendiri? Masih suka gonta ganti pasangan atau sudah tobat dan ada keinginan buat menikah?" tanya Erik sedikit menyindir. Pria itu berjalan menuju meja kerjanya lalu duduk di sana.
Bagas berdecak. Jangan sampai pamannya tau tentang kisah asmaranya yang kacau lalu pria itu menertawakannya. Sejak dulu Bagas seringkali merasa iri dengan Erik. Usia Erik hanya lebih tua sepuluh tahun darinya. Tapi Erik sudah sesukses itu. Bahkan saat Erik seumurannya dulu, pamannya itu sudah berhasil mendirikan perusahaan sendiri atas kerja kerasnya dan tanpa campur tangan kakek Erwin. Sehebat itulah sang paman dan Bagas bukannya mencontoh hal baik dari Erik tapi malah menyimpan iri. Kenapa papa atau kakeknya nggak ada yang mau memberikan dia modal untuk membuka usaha dan malah memperkerjakannya tanpa jab
