Erik melepas kacamata yang bertengger di atas hidung mancungnya. Mengeratkan pelukannya di pinggang istrinya. Menahan tubuh Yuri agar tetap duduk tenang di pangkuannya. "Mas! Lepas, ih!" "Siapa yang memintamu membawakan teh untukku? Padahal aku tidak minta tadi?" Iya jelas Erik curiga karena rasanya tidak mungkin jika Yuri sendiri yang berinisiatif menyusulnya ke ruang kerja dengan membawakan minuman untuknya. Ini kali pertama Yuri menunjukkan perhatian padanya dan Erik tentu saja menyukainya. Yuri duduk dengan gelisah. Ia sungguh takut jika Erik marah karena tidak suka akan kelancangannya. "Anu ... itu. Maaf. Tadi sebenarnya aku tungguin kamu sambil nonton televisi sama Bela. Kata Bela biasanya Mas Erik memang sampai malam kalau sedang lembur kerja. Dan biasanya lagi Mas Erik sering m