Tania dan Malika sama-sama dalam kondisi mengenaskan. Rambut berantakan juga terdapat beberapa luka cakaran di wajah. Parahnya lagi mereka harus menjadi bahan tontonan. Keduanya saling menatap tajam satu dengan yang lain. Andai tubuh keduanya tidak dicekal oleh mereka yang memisahkan, mungkin Malika dan Tania sudah kembali saling serang. Yuri ngos-ngosan sampai juga di depan toilet yang mana sudah berkerumun di sana beberapa orang. Mendengar caci maki yang Malika lontarkan untuk Tania. "Awas saja kamu, Tania! Aku nggak akan tinggal diam telah kamu permalukan seperti ini!" "Lah, siapa yang mulai? Kalau kamu nggak nyerang duluan ... aku juga tidak akan melawan," jawab Tania tak ada takut-takutnya. Yuri mendekat. "Tan! Udah, jangan diladeni. Kamu nggak papa?" tanya Yuri yang khawatir de