"Ngapain lagi sih, Gas!" tanya Yuri kesal karena di mana-mana pemuda itu terus saja merecoki hidupnya. "Yuri, aku hanya ingin bicara sama kamu." "Nggak ada yang perlu dibicarakan. Minggir aku mau balik kerja!" Yuri melewati tubuh Bagas begitu saja akan tetapi pria itu masih juga mengikuti. "Yuri, ayo kita menikah. Ceraikan Paman Erik." Telinga Yuri rasanya sudah berdengung sejak tadi mendengar ocehan Bagas yang masih juga tidak membiarkan dia hidup tenang. Perempuan itu menghentikan langkah kakinya. Menatap nyalang pada Bagas. "Bisa nggak kamu diem. Aku tidak berminat menikah sama kamu dan jangan mengacau hidupku lagi." Melihat aura kemarahan di wajah Yuri, Bagas tak lagi mengikuti perempuan itu dan membiarkannya pergi. Ngenes sekali. 'Apa dia betulan sudah tidak cinta aku lagi? Tap