Ch.11 Waktu dan Tempat yang Sama

2298 Kata

Pertanyaan Keenan diucap dengan wajah mendekat, suara mendayu, serta ekspresi menggoda. Bibir merah alami sang lelaki tersenyum penuh makna. “Apa kamu ingin tahu sebenarnya aku memiliki kekasih atau tidak?” Aretha tentu saja segera menggeleng tegas. “Bu-bukan begitu, T-Tuan. Saya … sa-saya tidak bermaksud bertanya … uhm, seperti itu. Hanya sa-saja … hanya saja ….” “Hanya saja apa?” sahut Keenan justru semakin mendekatkan wajah tampan syahdunya pada sang karyawan. Jika dilihat oleh orang awam, semua pasti berpikir lelaki itu akan mencium Aretha karena gerakan wajah terus mendekat, dan mata tertuju pada bibir berlapis lipsytik merah tua sang wanita. Tentu saja, Aretha sontak kelimpungan diperlakukan begini. Tidak mau besar kepala, tetapi ia pun mengira Keenan akan mencium bibirnya. Per

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN