Di lapangan basket milik klub kebanggaan Los Angeles yaitu LA Lakers, seperti janjinya, Keenan menempatkan Paris di bangku VVIP tepat pinggir lapangan. Karena Aretha tidak bisa ikut menonton, maka bangkunya diisi oleh Russel. Tiga lelaki nampak sangat menikmati pertandingan. Paris terlihat melompat girang saat para pebasket favoritnya berhasil melesakkan bola ke dalam ring basket dan menambah score. Ia bertepuk tangan dengan meriah. Keenan sesekali memandangi bocah itu dengan sendu. Bolak-bali mereka melakukan toss berdua, merayakan unggulnya angka klub favorit meninggalkan score lawan. Ia masih bertanya-tanya di mana ayah sang anak lelaki yang tampan. Kenapa Aretha menutup rapat masa lalunya? ‘Aku selalu berpikir Aretha bukan sembarang wanita. Saat di atas panggung, ia sama sekali ti