Melihat kondisi Paris yang mengkhawatirkan, Aretha sontak kembali menginjak pedal gas lebih dalam lagi. Ia mengebut semaksimal mungkin menuju rumah sakit. Ibu mana yang tidak panik saat melihat kepala anaknya berdarah dan siku membengkak secara tiba-tiba. “Mommy, sakit …,” isak Paris merintih. Ia sudah mencoba menahan rasa nyeri di siku serta kepala, tetapi ia hanyalah bocah berusia tujuh tahun. “Maafkan Mommy, Nak. Maafkan Mommy hingga kita celaka begini. Bertahan sebentar, ya? Mommy akan mencari rumah sakit terdekat!” Aretha pun mulai terisak. Hati ibu mana yang tidak remuk redam mendapati kondisi seperti sekarang? Lima tahun ketenangannya mulai hilang dan berganti dengan terpaan masalah. Belum lagi dengan gejolak asa yang kemarin sudah bagai angin senja sepoi-sepoi terguncang kemba