Aretha sudah tidak kuat lagi dengan keberadaan dua lelaki di rumah yang membuat kepalanya makin pusing. Apalagi, Keenan dan Troy akhirnya justru bertengkar ingin saling jotos. Begitu ia berteriak agar dua-duanya pergi dari rumah, sontak dua wajah tampan menoleh kepadanya degan bersamaan. Mereka sama-sama terkejut karena diminta pergi. Aretha terengah dengan wajah merah padam dan sorot mata yang sangat lelah. “Aku mohon, pergilah dari rumahku, Troy.” “Tapi, aku ingin meluruskan semua masalah denganmu. Apa yang terjadi di masa lalu harus aku jelaskan,” geleng Tuan Major. “Aku tidak mau Paris mengira aku mati. Come on, dia anakku juga.” “Aku belum siap untuk mendengar apa pun. Kedatanganmu di sini saja sudah membuatku sangat syok. Kita akan bicara lagi, tapi tidak sekarang.” “Kamu denga