Ch.17 Berlian Langka

2517 Kata

Keenan bangkit dari kursinya sambil mengatakan ia tidak akan mengganggu Aretha lagi jika memang itu yang diinginkan sang wanita. Tubuh tinggi dan gagah melangkah keluar, membiarkan punggung tegapnya itu ditatap gamang oleh wanita di belakangnya. Tepat ketika pintu ditutup, meneteslah air mata Aretha membasahi pipi putih mulusnya. Ia yang merasa cinta saja tidak cukup. Karena hatinya sendiri yang tidak bisa mempercayai lelaki mana pun. Apalagi, lelaki yang sudah memiliki kekasih. Ia menunduk, terisak sendiri dalam kegelapan kamar di mana Paris sudah tertidur lelap. Kenapa melihat Keenan keluar dari kamar perawatan ini menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan? Katanya, ia tidak memiliki rasa apa pun terhadap bosnya itu? Katanya kepada Gracia tempo hari, ia tidak ingin berhubungan serius d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN