“Tidak ada sekali lagi!” Gue menoleh ke Papa. Beliau mendekat, merangkul gue. “Dengar Yusna, tidak ada sekali lagi! Saya yang memutus ikatan keluarga dengan kalian! Rasanya sudah lebih dari cukup apa yang keluarga saya berikan untuk kalian. Sekarang berusalah sendiri! Jangan pernah lagi libatkan kami dalam urusan kalian!” tegas Papa. “Bang! Abang ngga lihat sih bagaimana mantu Abang bersikap ke saya! Arga tuh ngga tau apa-apa! Saya cuma minta tolong, tapi anak itu angkuh setengah mati!” Mulai playing victim. Bisa dipastikan begitu gue dan Papa keluar dari sini, fitnah langsung dia sebar. “Apapun itu. Saya tetap berpihak pada Ayra. Dia menantu saya, putri saya!” tegas Papa. “Maksud Abang, saya bukan siapa-siapa begitu?” sulut Tante Yusna. Sumpah nyolot banget. ‘BRAK!’ Habis kesabara

