170:AYRA-SUNSET AT PICTON

1984 Kata

Kami tidak akan bermalam di Kaikoura. Jadi, beres tur lumba-lumba, kami pun naik ke campervan masing-masing kembali. Dan sekarang, giliran Abang yang mengendalikan roda kemudi. Aku, tentu saja duduk di sampingnya. “Bye-bye dolphins,” ujar Mita yang tengah memangku Agha di samping jendela dengan view keindahan samudera. Ia melambaikan tangan. Putraku meniru, tangan mungilnya terangkat, melambai khas bayi. “Babababa! I-i-i-i!” Kami semua kompak tergelak. Kalimat terakhirnya Agha itu, ia tengah meniru bunyi yang dikeluarkan lumba-lumba. Entah kenapa jadinya i-i-i-i. Suamiku melepaskan rem tangan, lalu perlahan menekan pedal gas, campervan pun meninggalkan area parkir. Saat kami meninggalkan Kaikoura, pemandangan pesisir perlahan menghilang di belakang, digantikan perbukitan hijau dan hut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN