31-Desember. Christchurch ke Picton. Musim panas dan malamnya yang pendek. Pukul 03:31 waktu suara adzan menggema di seisi campervan. Seingatku, kami baru tidur lewat tengah malam. Usai menunaikan dua rakaat pembuka hari, kami kembali naik ke atas kasur, sama-sama memeluk Agha. Berhubung posisi tidur kami berhimpitan dengan jendela yang menghadap timur, saat matahari terbit, sinar keemasannya membangunkan kami dengan kehangatan yang begitu lembut. Aku memeriksa waktu. Pukul 05:52. Seharian di perjalanan sungguh membuat tubuh rasanya kurang nyaman. Kami berlima pun bangun, menyesap minuman hangat yang ditemani potongan buah-buahan serta sisa makanan semalam. Usai sarapan, kami menyempatkan sedikit waktu untuk berjalan mengitari taman sekitar selama setengah jam, lalu kembali ke camperva

