"Mas, apa-apaan ini?" tanya Cece dengan deru nafas yang mulai tidak beraturan, serta d**a yang mulai kembang kempis karena Cece mulai dikuasai oleh amarah yang tinggi. Marah saat Cece mengerti dengan perubahan rumah, serta kedatangan orang yang tidak dikenal tersebut.
"Ce, aku hanya ingin anak ini lahir dalam keluarga yang lengkap." Ujar Gibran yang langsung ditepis oleh Cece saat Gibran berusaha untuk memegang kedua pundak Cece.
"Mas, kita tidak menikah pun aku merasa sangat berdosa sama kak Vivi, bagaimana kalau sampai kita menikah, aku tidak tahu sebesar apa rasa bersalahku sama kak Vivi." Ujar Cece dengan air mata yang mulai bercucuran begitu saja.
"Ce, untuk kali ini saja. Tolong, tolong terima pernikahan ini." Pinta Gibran dengan penuh permohonan, membuat beberapa orang yang ingin
