Zarin menahan tangisnya ketika dia mendengar suara marah sang Nenek di telpon, kali ini bahasanya agak kasar. “Nek! Aku sama Mas Jedidah itu punya perjanjian kalau dia bakalan izinin aku raih Impian. Nek, aku udah dapat tawaran akting loh, Mama sama Papa juga dukung aku.” “Yang nenek takutkan itu si Dara, mertua kamu juga lagi di Netherland, dia gak ada yang ngawasin. Dara itu bisa jadi licik, makannya harus kita tekan, apalagi dia kandung anak kamu, harusnya kamu ada disana dulu. Gak bisa dikasih ancaman terus, kalau nekad gimana?” Zarin berdecak. “Kok malah salahin aku? Kan akal-akalan nenek yang bawa dia jadi ibu pengganti. Aku udah nolak loh, jadi Nenek harus tanggung jawab dong.” “Ya Tuhan, Zarin… kamu tahu posisi kita saat itu, kamu udah mau disingkirkan sama Rahayu, kalau kita g