“Queen bagaimana kondisimu? Maaf, kami tidak bisa menemanimu di sana. Dave melarang keras.” Suara Jasmine yang terdengar serta bagaimana raut wajah sedih Jasmine yang terlihat di layar ponsel milik Queen, membuat Queen mengangguk pelan dengan senyuman tipis yang terkesan dipaksakan. Saat ini, Queen tengah bersandar ke kepala ranjang setelah bangun dari tidur siangnya. Sebelumnya, dia mengonsumsi obat pemberian dokter untuk membuatnya sedikit merasa tenang dan serangan kecemasan yang dia rasakan tak berakibat pada psikisnya yang saat ini kembali tertekan. Bagaimana pun, dia tak sekuat itu untuk menerima jika dirinya sudah kehilangan Viora. Viora adalah satu-satunya harta paling berharga yang dia punya. Kehilangan Viora, sama saja dia kehilangan hidupnya. “Aku baik,” jawab Queen datar