Edward melangkah dengan santai setelah dia membersihkan celananya yang terkena noda cake tadi. Saat ini, dia sedang melewati sebuah koridor untuk kembali ke ballroom. Namun, tiba-tiba saja ada yang menarik tangannya cukup kuat ke sebuah ruangan yang sedikit temaram, kemudian memeluk tubuhnya dengan begitu erat.
“Mega?” Edward langsung bisa menebak jika seseorang yang menariknya adalah Mega begitu dia mengenali wewangian yang biasa Mega pakai. Meskipun, hubungannya dengan Mega masih seumur jagung, tentu saja kebersamaannya dengan Mega membuatnya hafal apa saja ciri
Khas dari wanita itu.
Mega tak mau melepaskan pelukannya meskipun Edward sudah mengenali dirinya. Dia masih ingin memeluk Edward lebih lama.
“Kenapa aku tidak bisa merasakan posisi Viora? Aku mencintaimu dan aku rela berk
