Sepanjang perjalanan menuju mansion, ke dua manusia beda generasi yang begitu dekat itu saling terdiam. Sesekali, mereka hanya saling menatap kemudian melemparkan pandangannya ke arah berbeda. Ressam yang memilih fokus pada jalan yang dilaluinya, dan Viora yang memilih d**a Ressam sebagai objek yang lebih menyenangkan untuk dilihat dari pada wajah pria itu sendiri. Entah apa yang mereka pikirkan sekarang? Yang jelas, pertemuan ini tak pernah Viora bayangkan akan terjadi, apalagi setelah 3 tahun berlalu dan perasaannya telah mati. Telah mati? Benarkah? Viora memejamkan matanya sejenak dan mengatur pernapasannya dengan normal. Andai dirinya tak membutuhkan bantuan Ressam untuk membuatnya selamat dari hutan ini, tentu saja dia tidak akan sudi sampai se dekat ini dengan si berengsek itu.