“Viora? Ressam? Kalian?” seseorang yang memergoki Viora dan Ressam, dan tak lain adalah Bella, hampir saja kelepasan berteriak saking terkejutnya dia begitu melihat keduanya masih bersama. Beruntungnya, dia masih bisa mengatur volume suaranya, sehingga keadaan masih bisa dikendalikan. Jika tidak? Maka perang dunia ketiga tak akan terelakkan mengingat Dave berada di belakangnya dan sudah pasti memergoki pertemuan rahasia mereka. Viora dan Ressam bangkit dari posisi mereka tadi. Keduanya terlihat kebingungan harus melakukan apa, karena situasinya sedang tidak baik-baik saja. Mereka berdua berada dalam zona bahaya dan salah satunya harus segera mengungsi atau si gunung merapi akan segera meledak dan menyemburkan laharnya. “Bella—“ “Apa Viora sudah tidur, Sayang?” “Ya Tuhan ...!” Bella