Hari sebelumnya di Perancis Queen memgambil ponselnya di atas nakas kemudian menghidupkan ponselnya. Niatnya yang ingin menghubungi Dave setelah sarapan pagi, gagal karena dia lebih tertarik untuk bermain bersama Dimitri. Adanya anak kecil itu di sini membuat perasanya sedikit membaik. Dimitri sudah menjadi obat pelipur lara untuk orang-orang di sekitarnya. Bersama Dimitri, beban yang mengganggu pikirannya seolah menghilang sejenak. Ya, meski tetap saja ketakutan itu tak akan pernah bisa dia lawan sehingga membuat hatinya sakit dan sakit saja. Setelah Dimitri tidur, dia pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Mungkin adalah waktu yang tepat untuknya mencoba lagi menghubungi Dave yang sama sekali tak bisa dihubungi. Queen mulai mencari nomor Dav