Viora melangkah ke tengah-tengah selucuran es dengan gugup. Sesekali, kepalanya mendongak untuk melihat ke arah Ressam yang berdiri di ujung ruangan sembari melihat penuh ke arahnya. Sebuah kepalan tangan Ressam tunjukkan sehingga membuat Viora pun tertawa pelan. Pria itu sedang memberinya semangat padahal acara menari yang sebentar lagi akan dia lakukan, bukanlah ajang mengikuti lomba. Melainkan dia persembahkan untuk pria itu seorang.
Sebelumnya dia sudah berganti baju dan memakai sepatu Skating yang telah Ressam siapkan juga. Pria itu tak hanya memberi pilihan satu atau dua baju saja. Melainkan satu lemari penuh sampai-sampai membuatnya bingung. Dan akhirnya, dia pun memilih baju dengan aksen warna hitam yang dia rasa cocok untuk mengungkap bagaimana perasaannya sekarang di bawah sem
