"Baik, Pak." Seorang pemuda membungkuk kemudian meninggalkan ruang kantor, setelah itu seseorang masuk dengan muka bingung. Ardian, pesuruh yang tak dianggap, menghampiri Galen dengan muka penasaran. "Bukannya yang tadi baru ke luar Juan?" timpal Ardian, Galen tidak beri satu respons apa pun pada lelaki satu ini. Dia malah bangun dari duduk setelah itu mengambil jaket siap ke luar juga. "Eh? Kamu mau ke mana?" "Cari angin bentar," jawab Galen tanpa peduli dengan lelaki itu. "Sebentar! Ada hal penting yang mau aku bicarakan," ujar Ardian dan mencegahnya. "Apa tidak bisa nanti saja? Ada suatu hal lebih penting!" "Ini jauh lebih penting lagi, ini soal Vian." Galen baru mengangkat kaki buat meninggalkan tempatnya, terhenti. Ketika nama disebut oleh Ardian membuat sedikit tertar