DIPAKSA MENIKAH

1004 Kata
“ Apa Bun? Menikah? Sama pilihan Bunda? Bunda jangan bercanda ya, Aku tidak mau menikah. Lagipula aku juga sudah dewasa, jadi bunda tidak perlu mencarikan aku jodoh, apalagi anak teman Bunda. Aku bisa cari jodoh sendiri yang sesuai dengan Pilihanku. Lagian kenapa harus aku, kan masih ada Kak Arka, kenapa bukan Kak Arka saja. "Ujar Adam yang langsung pergi begitu saja karena marah terhadap Gina, sang Bunda. Adam tidak Suka di jodoh-jodohin, apalagi sampai dinikahi oleh orang tuanya, karena Adam memilih untuk tetap sendiri, itu karena bukan Adam tidak laku, atau bukan pria normal, tapi Adam merasa memang belum saatnya dirinya menikah, terlebih sang kakak juga belum menikah. Tapi sayang, anggapan Gina sebagai orang tua Adam, selalu berpikir buruk, dan mengira kalau putranya tidak laku karena bukan pria normal, hingga Gina memutuskan untuk menikahkan salah satu putranya dengan anak sahabatnya, apalagi anak sahabatnya itu sangat cocok dengan kriterianya sebagai menantu. Sayangnya Gina tidak berani untuk menawarkan pada Arka, karena Arka merupakan anak yang paling dingin, dan paling datar, beda dengan Adam. Gina lebih berani pada Adam, dibandingkan dengan Arka, putra pertamanya. “ Adam, Adam! Kamu mau ke mana? Bunda masih belum selesai bicara! “teriak Gina memanggil Sang putra, Karena ia merasa masih belum selesai bicara, dan akan tetap menikahkan Adam dengan anak sahabatnya. Adam terus membawa langkahnya menaiki anak tangga menuju ke kamarnya dan mengabaikan panggilan dari sang Bunda. Jujur saja bukannya Adam tidak sayang terhadap sang Bunda, tapi Adam ngerasa kecewa karena sang Bunda terlalu ikut campur masalah kehidupan pribadinya, apalagi masalah pasangan untuk masa depannya. Tidak berselang lama Adam pergi, tiba-tiba Gina kembali melihat Adam menuruni anak tangga, dan sepertinya akan pergi, karena Gina melihat Adam membawa kunci mobilnya. Karena Gina tidak ingin Adam pergi begitu saja sebelum menyelesaikan permasalahan tentang masalah pernikahan Adam, akhirnya Gina pun mencegah atau menghalangi Adam, agar Arka tidak pergi. "Adam, Bunda tidak suka kamu ninggalin bunda sebelum Bunda selesai bicara." Ujar Gina dengan penuh ketegasan. "Kalau Bunda tidak suka aku seperti itu, Aku juga ingin memberitahu Bunda, kalau aku juga tidak suka Bunda ikut campur masalah pasanganku. "Ujar Adam dengan nada yang sangat tegas, dan terlihat sangat serius, dan dengan perlahan Adam melepaskan tangan sang Bunda, lalu kembali melanjutkan langkahnya. "Adam, silahkan kalau kamu mau pergi kemanapun yang kamu inginkan. Tapi beritahu Bunda Kemana kamu akan pergi, karena sekalipun Bunda egois dan ikut campur masalah pasangan kamu, Bunda tetap menyayangimu, dan juga mengkhawatirkanmu kau mataku terjadi sesuatu denganmu. "Ujar Gina dengan ada pelannya, Terdengar sangat kecewa, karena Adam pergi sebelum dirinya selesai bicara. “ Bunda tahu aku pergi ke mana Kalau aku sedang frustasi. Itulah jawabannya. "Ujar Adam yang langsung melanjutkan langkahnya dan masuk ke dalam mobil, membuat Gina menggelar nafasnya pelan, karena Gina Langsung mengerti kemana Adam pergi kalau sedang ingin sendiri. “ Tidak bisa. Aku tidak bisa membiarkan Adam menolak untuk menikah, karena aku tidak ingin mengecewakan Vivi. Aku sudah terlanjur berjanji sama Vivi, untuk menikahkan putrinya dengan salah satu putraku. Jadi aku harus melakukan sesuatu. "Gumam Gina dengan nada pelannya, sambil memperlihatkan senyum-sinisnya. Gina yang memang sudah punya nomor ponsel Anindita Putri, Putri dari Vivi, langsung menghubunginya, karena Gina juga sering berkomunikasi dengan Dita. “ Halo, Sayang. Ini Bunda. Kamu masih ingat kan sama Bunda? "Ujar Gina dengan nada yang terdengar sangat lemah lembut dan penuh kasih sayang. " Eh Bunda. Iya bun, aku masih ingat. Ada apa Bunda menghubungiku malam-malam begini? "Ujar Dita yang memang tidak lupa dengan Gina. “Sayang, Kapan hari Bunda sudah memberitahumu kalau bunda sama mama kamu bersepakat untuk menikahkan kamu dengan Putra Bunda. Saat ini Bunda butuh bantuan kamu, dan Bunda sangat yakin kamu bisa melakukan atau bisa Bunda andalkan. "Ujar Gina yang membuat kening Dita berkerut, meski Gina tidak dapat melihatnya, tapi Gina mengerti Kalau Dita sedikit bingung. “ Sayang, Maksud Bunda, ini menyangkut masalah Putra Bunda. Dan Bunda yakin kamu bisa mengatasinya. Dia sekarang ada di klub malam Bintang Kasturan. Bunda harap kamu bisa melakukan apa yang bunda inginkan. Cepatlah ke sana, dan lakukan tugasmu sebagai calon istri Arka. "Ujar Gina panjang lebar, dan langsung membuat Dita mengerti, bahkan sangat mengerti apa yang harus ia lakukan untuk membuat calon mertuanya semakin sayang terhadap dirinya. "Aku harus membuat Bunda bangga sama aku." Ujar Dita dengan nada pelannya, dan langsung keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobilnya untuk menuju ke klub malam di mana Adam berada, namun sebelumnya Dita memang tidak mengenal putra dari anak teman mamanya. Karena Dita masih belum mengenal Arka atapun Adam, atau melihat Seperti apa rupa calonnya, akhirnya Dita kembali menghubungi Gina, dan meminta agar Gina mengirimkan foto calonnya. Dengan penuh semangat Gina langsung mengirim beberapa gambar yang jumlahnya tidak hanya satu pada Dita, dan detik itu juga Dita langsung menerbitkan senyum lebarnya saat melihat ternyata calon suaminya begitu sangat tampan, dan bahkan menurut Dita, dia sangat serasi dengan dirinya. Dita langsung menyimpan kembali ponselnya tanpa harus menggeser atau melihat satu persatu gambar yang dikirim oleh Gina, karen Dita merasa sudah cukup hanya dengan satu gambar saja. Dita pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tidak lama setelah itu, Dita sampai di klub malam yang sesuai dengan yang dikatakan oleh Gina. Dengan langkah yang terburu-buru Dita langsung masuk ke dalam klub malam tersebut, dan mencari keberadaan pria yang sempat ia lihat melalui gambar yang dikirim oleh Gina. Dita langsung melebarkan senyumnya saat melihat Arka tengah duduk sendirian. Pria itu adalah Arka, bukan Adam. Dan Gina tidak sadar kalau dirinya tidak hanya mengirim gambar Adam saja, tapi juga mengirim gambar Arka, dan tentunya tanpa Gina sadari. Entah bagaimana rekasi Gina setelah tahu kalau dirinya salah orang. Targetnya adalah Adam, bukan Arka, tapi yang ia datangi malah Arka, itu karena Dita mengikuti intruksi dari Bunda Gina, dimana gambar yang pertama dikirim itu adalah gambar Arka, baru gambr kedua dan seterusnya itu adalah gambar Adam. “ Saatnya bereaksi. "Ujar Dita Seraya membawa langkahnya mendekati Arka yang sedang menuangkan wine ke dalam gelas, dan meneguknya hingga tandas, bahkan Dita melihat Arka melakukannya hingga berulang kali. Tanpa basa-basi, Dita langsung menjatuhkan tubuhnya ke pangkuan Arka.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN