Rusli sang pengacara berjalan masuk ke dalam kantor Keenan sambil membawa tas jinjing kulit bermerek. Di dalam ruangan, Keenan dan sang ayah Rasyid pun sudah menunggu. Mereka sengaja bertemu di kantor untuk membahas kelanjutan kasus hukum yang menimpa Keenan dan dipercaya hanya sekedar jebakan belaka.
“Pak Keenan, Pak Rasyid, selamat siang,” sapa sang pengacara.
“Selamat siang, Pak Rusli. Bagaimana? Anda tadi mengatakan kalau ada hal yang sangat penting yang ingin anda bahas bersama dengan kami, kan?” Keenan menjawab salam dari sang pengacara dan balik bertanya.
Rusli menaruh tas jinjingnya di atas meja Keenan dan mengambil selembar kertas, berkas yang sangat berharga untuk mengakhiri status tersangka buat Keenan.
“Anda benar, Pak Keenan. Ini adalah salinan laporan forensik yang sudah
