"Sayang, dasi aku ma—" Jayden belum menyelesaikan ucapannya namun Kenanga sudah lebih dulu mengangsurkan dasi ke arahnya. Wanita itu terang-terangan menghindari kontak mata dengan Jayden meski kejadian parfum sudah 2 Minggu berlalu. "Bantuin dong," kata Jayden meraih Kenanga agar duduk di meja rias. "Aku udah buatin sarapan, mau aku bawain bekal nggak?" Kenanga melakukan tugasnya tanpa menatap wajah Jayden sama sekali. Entahlah, ia hanya masih merasa kesal dengan perasaan yang ia alami. "Masih marah?" Jayden menarik dagu Kenanga agar menatap matanya. Kenanga menghela napas panjang, ia kembali menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. "Tidak perlu membahasnya, nggak penting juga," ujar Kenanga. "Kalau nggak penting, kenapa harus marah?" Jayden dibalut frustasi rasanya karena sikap Ken