Wajah penuh amarah dengan kedua alis menyatu yang bisa dilihat dari keadaan Jayden saat ini. Alih-alih mendapatkan sentuhan nikmat dari Kenanga seperti yang ia bayangkan, kini Jayden justru harus turun ke lantai satu bersama Kenanga karena sebelum pergumulan panas terjadi pelayan laknat yang entah datang darimana tiba-tiba mengacaukan segalanya. "b******n! Lihat saja, aku akan memecatnya besok!" Dalam hati tak henti mengumpat kata-kata sarkas sembari terus melirik ke arah pelayan yang kini tengah menundukkan wajahnya dalam-dalam. Kenanga mengerutkan dahi saat melihat sebuah kardus yang cukup besar ada di meja ruang tengah. Menatap ke arah pelayan yang tadi memanggil lalu bertanya lembut. "Bibi, kardus ini yang untuk aku?" Pelayan itu mengangguk cepat-cepat, sungguh tak berani menata