Bab 59. Serangan Balasan

1152 Kata

Kenanga tidak tahu sebenarnya hati Davies itu terbuat dari apa. Pun dengan otak manusia tua yang seharusnya menjadi pelindung seorang anak justru menjadi gila hanya karena wanita. Permintaan yang begitu gila dan sama sekali tidak terduga memaksa Kenanga untuk mengumpat kasar. "Kau memang gila!" teriak Kenanga mendorong bahu Davies kasar. Tubuh Davies terjengkang ke belakang, namun pria itu justru tertawa kecil. "Masih banyak waktu, Kenanga. Malam ini, kita harus menikah. Om janji akan membuat kamu bahagia," ucap Davies meraih tangan Kenanga lalu menciumnya. Pria itu beranjak dari posisinya, meninggalkan Kenanga yang semakin dilanda rasa gelisah. Pria itu sama sekali tidak tertebak, apa yang akan dilakukannya setelah ini. "Jay." Kenanga menangis lirih memeluk dirinya sendiri. Rasanya be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN