LARA - 104

1802 Kata

Feran sampai di rumahnya. Dia disambut hangat oleh ibunya yang baru datang dari Bajarmesin beberapa jam yang lalu. Dia juga disambut adik perempuannya dengan kedua anaknya yang sudah beranjak remaja. “Kak, aku mau ngomong sama kakak!” ajaknya ketus, entah kenapa kakaknya baru pulang tapi disambut dengan wajah yang ketus seperti itu. “Serius sekali kamu, Sar?” ucap Feran. “Mau bicara apa memang? Gak mau meluk kakaknya dulu?” imbuhnya. “Ogah! Pasti semalam udah peluk-pelukan sama perempuan di rumah ini kan? Di kamar tamu sebelah situ? Sama Talita? Sampai kapan sih, Kak?! Udah dong kalau mau sama dia udah buruan dinikahin, dilamar, jangan main-main terus! Sebel tau kalau kek gini terus lihat kakak. Didektin sama perempuan, perempuannya modelnya agresif banget, kakaknya santai aja, seakan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN