Feran terbangun dari tidurnya, ia melihat Sovia yang tidur dengan kepala bersandar di bednya. Feran mengusap kepala Sovia dengan lembut, dan membuat Sovia terbangun dari tidurnya. Sovia mengerjapkan matanya perlahan, menyesuaikan cahaya di ruangan. “Maaf aku malah ketiduran juga, Mas,” ucap Sovia. “Tidak apa-apa, sini naik ke atas, kamu pasti masih mengantuk,” titah Feran. “Masa tidur di bed pasien sih, Mas? Lagian aku sudah gak ngantuk lagi kok.” “Kamu pasti kurang tidur, tiap hari jagain aku, sini tidur di sampingku,” pinta Feran. “Mas nanti ibu lihat lho? Atau suster yang lihat, kan gak sopan?” alasan Sovia. “Memang kalau lihat kenapa? Kamu kan istriku katanya? Tidak masalah dong kalau mereka lihat, siapa tahu kamu tidur di sebelahku, dan aku memelukmu, aku bisa sedikit demi sedik

