Feran sudah dipindahkan ke ruang perawatan karena keadaannya semakin membaik, hanya saja dia masih tantrum kalau dipaksa mengingat semuanya. Mengingat saat-saat bersama istrinya. Semua keluarga besar Feran terus mensupport Feran supaya Feran bisa sedikit demi sedikit mengingat semuanya. Namun, semakin Feran paksa untuk mengingat, dia semakin merasakan sakit di kepalanya dan dia mulai tantrum, marah kepada semua orang yang ada di sekitarnya, melempar apa pun yang ada di depannya. “Sudah, jangan dipaksa, Mas Feran pasti perlahan bisa mengingatnya, Bu,” ucap Sovia pada ibu mertuanya, yang dari tadi terus memaksa Feran dan pada akhirnya membuat Feran tantrum. Sovia berusaha menenangkan suaminya. Meski ia tidak dikenal suaminya saat ini, tapi Sovia berusaha memberikan kenyamanan pada suaminya

