58. Ajakan Nana

1740 Kata

ARFA’s POV Senyumku langsung mengembang ketika melihat Nana keluar kamar sudah berganti pakaian. Dia baru saja selesai mandi, sementara aku sudah mandi dari tadi. Sebelum ini, aku habis pulang mengambil baju Nana dan membeli sarapan. “Aku minta maaf, Mas, udah banyak ngerepotin,” lirihnya begitu duduk di sebelahku. Aku buru-buru menggeleng. “Enggak, Na. Tenang aja.” Aku segera memeluk Nana ketika dia terlihat ingin menangis lagi. Matanya bahkan masih terlihat bengkak, ini sudah mau ditambah. “Na, udah...” “Iya, udah e-enggak nangis l-lagi.” Nana melepas dekapanku, lalu mengusap air matanya dengan tisu yang ada di meja. “Sekarang kita sarapan, ya? Aku beli banyak makanan. Ada bubur, nasi uduk, ada donat. Mau yang mana dulu?” “Mau donat aja.” Nana mengambil satu donat kentan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN