Aku menarik napas panjang, lalu kuembuskan perlahan. Kuulangi hal itu beberapa kali sampai emosiku mereda. “Sayang, maafin aku ya? Please...” aku langsung memalingkan wajah ketika Mas Arfa meraih tanganku. “Yang... Sayangku... maaf, ya?” “Apasih!” aku menepis tangan Mas Arfa ketika dia mulai memelukku. “Beneran minta maaf, nih. Iya, aku salah, salah banget. Maafin aku, Ya?” Aku tak menanggapi lagi, dan memilih untuk segera menghampiri Arka yang masih belum memakai baju. “Nana, Sayang... Na...” Karena aku mulai jengah, akhirnya aku berdiri tegak setelah memastikan Arka memakai baju lengkap. Aku menatap tajam ke arah Mas Arfa, sementara yang ditatap malah tersenyum, setengah meringis. “Apa sesusah itu jaga Arka bentar aja? Enggak ada setengah jam, loh! Cuma aku tinggal bentar bel
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


