Epilog

1546 Kata

“Mbak Nana, selamat, ya!” Syifa berlari tergopoh ke arahku, lalu menyalamiku sambil tersenyum lebar. “Selamat untuk apa, ini, Syif?” tanyaku pura-pura tak paham. “Buat dua hal hebat yang baru saja Mbak Nana capai. Pertama, aku dengar Mbak Nana keterima LPDP buat lanjut S2-nya, terus sama tadi Mbak Nana dapat pujian dari Pak Heri, katanya beliau sangat puas sama kinerja Mbak Nana yang sukses mengalokasikan dana beliau melebihi ekspektasi.” Aku tertawa pelan, lalu kugenggam tangan Syifa semakin erat. “Makasih, ya, Syif... kesuksesanku ngelola lembaga bimbel ini juga ada peran kamu di dalamnya. Makasih karena bikin aku nyaman bekerja sama kamu dan kalian semua.” “Ih, Mbak Nana, mah! Jangan gitu, nanti saya makin kembang kempis idungnya. But... sama-sama, Mbak.” Aku memeluk Syifa sejen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN