Hari ini aku bangun kesiangan. Efek habis subuh ketiduran, malah keterusan sampai hampir jam delapan. Pasalnya, tadi malam sebelum aku dan Ibu ke rumah pak RT untuk lapor, aku mengepel dapur untuk membersihkan darah Ayah yang sudah mengering. Setelah semuanya selesai, baru aku bisa masuk kamar dan tidur. Bahkan ajakan Mas Arfa untuk ngobrol sebentar di halaman belakang, aku tolak. Selain karena badanku sudah sangat lelah, aku juga tidak enak kalau tidur kemalaman dan malah berduaan. Alhasil, Mas Arfa menyampaikan apa yang ingin dia bicarakan padaku, lewat pesan w******p. Ternyata, Mas Arfa masih kepikiran tentang sikap Ibuku yang kata dia sedikit berubah-ubah. Di satu sisi dia yakin Ibuku sudah luluh, tapi di sisi lain dia masih agak kiku