Sungguh, Sara mengatakan bersedia menjadi teman tidur Ravi dengan kesadaran penuh. Entahlah, Sara sendiri tak paham kenapa dirinya se-berani ini, tapi yang pasti teman tidur di sini bukan berarti mereka berhubungan badan, melainkan hanya tidur berdampingan di ranjang yang sama. Tidak lebih dari itu.
“Kamu yakin?” tanya Ravi kemudian.
“Ya, aku memutuskannya dengan sadar.”
“Dan nggak terpaksa?”
“Sama sekali nggak terpaksa, Mas. Aku serius.”
“Mau di kamar saya atau di kamar kamu?”
“Kamarku aja,” putus Sara.
Sampai pada akhirnya, di sinilah Sara dan Ravi berada. Mereka berdua sedang berbaring berdampingan dengan pandangan yang sama-sama menatap ke arah langit-langit kamar Sara yang didominasi warna putih gading.
Mimpi apa Sara semalam, pria yang se-baik itu mau bertanggung jawab pada k
