"Kamu kok bisa sakit sih?!" Omel Gita sambil sesekali mengompres dahi Putrinya. Dea mengerjap lemah, bibir pucatnya sedikit bergetar untuk mengeluarkan suaranya. "D-dingin.." racaunya sambil berkedip-kedip menatap atap kamarnya. "Loh Bang! Kok kamu kesini?!" Seru Gita kaget melihat Putranya yang memasuki ruang kotak itu masih dengan setelan jas lengkap, bahkan tas jinjingnya masih dia bawa. Satria melempar asal tasnya ke arah sofa lalu langsung mendekati Adiknya yang meringkuk dibawah tumpukan selimut tebal, "gimana keadaan Dea, Bu?" Satria mengabaikan pertanyaan awal Gita dan langsung menempelkan punggung tangannya di sekitar leher Adiknya. Gita mendesah pelan, "panasnya belum turun." "Kenapa gak dibawa ke rumah sakit aja sih?!" Gerutunya mendecak resah. "Kamu kayak gak kenal Kakek