Rami menangkup dua pipi Naira. Ia bisa merasakan ketulusan yang terpancar dari manik bening gadis muda itu. Ia melirik Affandra yang mematung di sebelah pintu. "Ke sini, Nak." Affandra tertegun. Momen seperti ini begitu ia rindukan. Di saat Sang Ibu memanggilnya dengan lembut. Ia terharu karena ia kembali mendapatkan sosok seorang ibu yang hangat dan penuh kasih sayang. Affandra mendekat ke arah dua wanita yang paling ia cintai. Ia duduk di sebelah Rami. Rami yang berada di antara Naira dan Affandra menatap keduanya bergantian. Tangan kanannya menggenggam tangan Naira, sedangkan tangan kirinya menggenggam tangan Affandra. "Kalian lebih baik segera menikah. Saudara angkat itu bukan mahram dan boleh menikah. Naira juga sudah bertemu ayahnya yang akan menjadi wali nikah di pernikahan kali

